Angelia Sheren
Paskah Yang Selalu Dinanti..........
Selasa, 12 April 2016
Selasa, 19 Januari 2016
Daftar Terorisme Di Indonesia
1981
- Garuda Indonesia Penerbangan 206, 28 Maret 1981. Sebuah penerbangan maskapai Garuda Indonesia dari Palembang ke Medan pada Penerbangan dengan pesawat DC-9 Woyla berangkat dari Jakarta pada pukul 8 pagi, transit di Palembang, dan akan terbang ke Medan dengan perkiraan sampai pada pukul 10.55. Dalam penerbangan, pesawat tersebut dibajak oleh 5 orang teroris yang menyamar sebagai penumpang. Mereka bersenjata senapan mesin dan granat, dan mengaku sebagai anggota Komando Jihad; 1 kru pesawat tewas; 1 tentara komando tewas; 3 teroris tewas.
1985
- Bom Candi Borobudur 1985, 21 Januari 1985. Peristiwa terorisme ini adalah peristiwa terorisme bermotif "jihad" kedua yang menimpa Indonesia.
2000
- Bom Kedubes Filipina, 1 Agustus 2000. Bom meledak dari sebuah mobil yang diparkir di depan rumah Duta Besar Filipina, Menteng, Jakarta Pusat. 2 orang tewas dan 21 orang lainnya luka-luka, termasuk Duta Besar Filipina Leonides T Caday.
- Bom Kedubes Malaysia, 27 Agustus 2000. Granat meledak di kompleks Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta. Tidak ada korban jiwa.
- Bom Bursa Efek Jakarta, 13 September 2000. Ledakan mengguncang lantai parkir P2 Gedung Bursa Efek Jakarta. 10 orang tewas, 90 orang lainnya luka-luka. 104 mobil rusak berat, 57 rusak ringan.
- Bom malam Natal, 24 Desember 2000. Serangkaian ledakan bom pada malam Natal di beberapa kota di Indonesia, merenggut nyawa 16 jiwa dan melukai 96 lainnya serta mengakibatkan 37 mobil rusak.
2001
- Bom Gereja Santa Anna dan HKBP, 22 Juli 2001. di Kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, 5 orang tewas.
- Bom Plaza Atrium Senen Jakarta, 23 September 2001. Bom meledak di kawasan Plaza Atrium, Senen, Jakarta. 6 orang cedera.
- Bom restoran KFC, Makassar, 12 Oktober 2001. Ledakan bom mengakibatkan kaca, langit-langit, dan neon sign KFC pecah. Tidak ada korban jiwa. Sebuah bom lainnya yang dipasang di kantor MLC Life cabang Makassar tidak meledak.
- Bom sekolah Australia, Jakarta, 6 November 2001. Bom rakitan meledak di halaman Australian International School (AIS), Pejaten, Jakarta.
2002
- Bom Tahun Baru, 1 Januari 2002. Granat manggis meledak di depan rumah makan ayam Bulungan, Jakarta. Satu orang tewas dan seorang lainnya luka-luka. Di Palu, Sulawesi Tengah, terjadi empat ledakan bom di berbagai gereja. Tidak ada korban jiwa.
- Bom Bali, 12 Oktober 2002. Tiga ledakan mengguncang Bali. 202 korban yang mayoritas warga negara Australia tewas dan 300 orang lainnya luka-luka. Saat bersamaan, di Manado, Sulawesi Utara, bom rakitan juga meledak di kantor Konjen Filipina, tidak ada korban jiwa.
- Bom restoran McDonald's, Makassar, 5 Desember 2002. Bom rakitan yang dibungkus wadah pelat baja meledak di restoran McDonald's Makassar. 3 orang tewas dan 11 luka-luka.
2003
- Bom Kompleks Mabes Polri, Jakarta, 3 Februari 2003, Bom rakitan meledak di lobi Wisma Bhayangkari, Mabes Polri Jakarta. Tidak ada korban jiwa.
- Bom Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, 27 April 2003. Bom meledak dii area publik di terminal 2F, bandar udara internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta. 2 orang luka berat dan 8 lainnya luka sedang dan ringan.
- Bom JW Marriott, 5 Agustus 2003. Bom menghancurkan sebagian Hotel JW Marriott. Sebanyak 11 orang meninggal, dan 152 orang lainnya mengalami luka-luka.
2004
- Bom Palopo, 10 Januari 2004. Menewaskan empat orang. (BBC)
- Bom Kedubes Australia, 9 September 2004. Ledakan besar terjadi di depan Kedutaan Besar Australia. 5 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Ledakan juga mengakibatkan kerusakan beberapa gedung di sekitarnya seperti Menara Plaza 89, Menara Grasia, dan Gedung BNI. (Lihat pula: Bom Kedubes Indonesia, Paris 2004)
- Ledakan bom di Gereja Immanuel, Palu, Sulawesi Tengah pada 12 Desember 2004.
2005
- Dua Bom meledak di Ambon pada 21 Maret 2005
- Bom Tentena, 28 Mei 2005. 22 orang tewas.
- Bom Pamulang, Tangerang, 8 Juni 2005. Bom meledak di halaman rumah Ahli Dewan Pemutus Kebijakan Majelis Mujahidin Indonesia Abu Jibril alias M Iqbal di Pamulang Barat. Tidak ada korban jiwa.
- Bom Bali, 1 Oktober 2005. Bom kembali meledak di Bali. Sekurang-kurangnya 22 orang tewas dan 102 lainnya luka-luka akibat ledakan yang terjadi di R.AJA's Bar dan Restaurant, Kuta Square, daerah Pantai Kuta dan di Nyoman Café Jimbaran.
- Bom Pasar Palu, 31 Desember 2005. Bom meledak di sebuah pasar di Palu, Sulawesi Tengah yang menewaskan 8 orang dan melukai sedikitnya 45 orang.[1]
2009
- Bom Jakarta, 17 Juli 2009. Dua ledakan dahsyat terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta. Ledakan terjadi hampir bersamaan, sekitar pukul 07.50 WIB.[2]
2010
- Penembakan warga sipil di Aceh Januari 2010
- Perampokan bank CIMB Niaga September 2010
2011
- Bom Cirebon, 15 April 2011. Ledakan bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon saat Salat Jumat yang menewaskan pelaku dan melukai 25 orang lainnya.
- Bom Gading Serpong, 22 April 2011. Rencana bom yang menargetkan Gereja Christ Cathedral Serpong, Tangerang Selatan, Banten dan diletakkan di jalur pipa gas, namun berhasil digagalkan pihak Kepolisian RI
- Bom Solo, 25 September 2011. Ledakan bom bunuh diri di GBIS Kepunton, Solo, Jawa Tengah usai kebaktian dan jemaat keluar dari gereja. Satu orang pelaku bom bunuh diri tewas dan 28 lainnya terluka.
2012
- Bom Solo, 19 Agustus 2012. Granat meledak di Pospam Gladak, Solo, Jawa Tengah. Ledakan ini mengakibatkan kerusakan kursi di Pospam Gladak.
2016
- Bom dan baku tembak Jakarta, 14 Januari 2016. Ledakan dan baku tembak di sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Libur Natal
Bulan Desember dimana umat Kristiani sedang menyambut hari rayanya yaitu NATAL.Mereka menyambutnya dengan penuh sukacita bersama keluarga , mereka ke gereja bersama,berdoa bersama ,dan merayakan natal bersama . Sama dengan aku waktu hari natal aku bersama keluarga ke gereja bersama-sama dan merayakan natal bersama.Malam harinya aku nonton acara natal di TV dengan saudaraku . Paginya aku pergi ke Jogja karena ada pernikahan tanteku ,Aku berangkat dari Gombong jam 6 pagi sampai jogja jam 10 pagi . terus, waktu jam 3 siang aku bersama saudaraku pergi ke Malioboro.Di Malioboro aku ke toko "Hamza BatikLibur natal aku liburnya 2 minggu masuk lagi tanggal 4 Januari .
Ketika aku sudah sampai di Gombong aku sangat capek sekali karena di perjalanan menghabiskan selama 3 jam .Setelah itu waktu tahun baru pun datang aku waktu tahun baruan aku pergi ke gereja bersama keluarga.Digereja kami berpesta makan rica-rica .Pulang dari gereja jam 9 malam . Itulah pengalamanku waktu libur natal.
Ketika aku sudah sampai di Gombong aku sangat capek sekali karena di perjalanan menghabiskan selama 3 jam .Setelah itu waktu tahun baru pun datang aku waktu tahun baruan aku pergi ke gereja bersama keluarga.Digereja kami berpesta makan rica-rica .Pulang dari gereja jam 9 malam . Itulah pengalamanku waktu libur natal.
Kamis, 29 Oktober 2015
KERUSAKAN HUTAN INDONESIA
KERUSAKAN HUTAN DI INDONESIA
\
Indonesia sekarang sedang dihebohkan dengan asap yang sangat pekat
Kebakaran hutan ini sedang terjadi di daerah Riau. Pemerintah sedang pusing karena bingung menanggulangi asap ini. Jadi pemerintah belom menaggulangi ini.Asap ini sudah menyebar ke seluruh provinsi Indonesia sampai sampai kabut asap ini sudah sampai ke negeri tetangga yaitu Malaysia dan Singapur.Ini membuat Indonesia malu karena tidak bisa menjaga kelestarian hutan. Ini bukan pertamakali nya Indonesia mengalami kebakaran hutan sebelumnya Indonesia mengalami ini , tetapi tidak terlau besar bahkan setiap tahunnya indonesia mengalami kebakaran hutan tapi ini kebakaran hutan yang sangat besar yang di alami Indonesia. Ini disebabkan ulah manusia yang egois karena mementingkan diri sendiri untuk membangun lahan pekerjaan (pabrik) dan korbannya pun hutan dibakar sampai sampai apinya menyebar keseluruh hutan karena di Riau sedang musim kemarau jadi mudah terbakar daun daun kering dan akhirnya terbakarlah semua lahan hutan . Manusia tidak bertanggung jawab atas kebakaran hutan ini malahan manusia menyalahkan pemerintah.
Kesimpulan kita harus sadar akan kelestarian lingkungan kalau lingkungannya rusak itu salah manusia jangan menyalahkan pemerintah sepenuhnya.
Kamis, 22 Oktober 2015
Keindahan Indonesia
haayy.. hari ini aku akan berbagi video tentang keindahan Indonesia yang aku dan temankubuat nih.. silahkan dilihat:)) terima saran dan kritik kalian:))
Selasa, 04 Agustus 2015
Renungan Paskah: Kematian yang Menghidupkan
Pada zaman Yesus, orang-orang Yahudi menantikan Mesias yang akan membebaskan mereka dari penindasan belenggu kekuasaan Romawi. Namun, Yesus juga datang sebagai Mesias untuk membebaskan kita dari belenggu dosa, kejahatan setan, dan maut.
Ia datang membawa kita masuk ke dalam perjanjian baru relasi kita dengan Allah. Relasi ini tidak akan berakhir oleh maut, melainkan membawa kita menuju hidup abadi.
Mesias akan mengalami semua itu saat dimuliakan. Bagaimana Yesus dimuliakan? Telah diwartakan-Nya kepada para murid-Nya, juga kepada kita, bahwa Ia akan dimuliakan ketika “Aku ditinggikan dari Bumi dan Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” (Yohanes 12:32).
Apa yang dimaksudkan Yesus dengan sabda ini? Ketika seorang pemimpin menang perang dan menaklukkan musuh serta memberi kebebasan dan kedamaian bagi umatnya, ia dimahkotai dan tampil dalam hidup baru sebagai penyelamat bagi umatnya. Pemahkotaan dan pemuliaan ini dilakukan dalam suasana meriah dan menarik perhatian banyak orang.
Dalam iman kristiani, jalan pemuliaan Yesus digenapi melalui peninggian-Nya di salib. Yesus tahu, itulah satu-satunya jalan untuk memenangi Kerajaan Allah di Bumi, yakni melalui kehendak bebas-Nya menanggung penderitaan dan kematian pada salib.
Yesus melukiskan kehendak-Nya itu sebagai saat pemuliaan-Nya (Yohanes 12:23). Dalam peristiwa salib, Yesus menggenapi kehendak Bapa dan tugas perutusan yang diserahkan kepada-Nya.
Kematian-Nya di kayu salib merupakan jalan kemenangan dan kemuliaan atas kuasa dosa dan kegelapan Setan. Ia menanggung dosa kita dan melalui peristiwa salib membebaskan kita dari hukum dosa, maut, dan kehancuran.
Yesus menerangkan penderitaan dan kematian-Nya sebagai jalan yang membawa kehidupan dan kebebasan dengan menggunakan perumpamaan, laksana gandum yang jatuh ke tanah dan mati untuk menghasilkan buah berlimpah. Gandum yang jatuh ke tanah dan mati untuk berbuah merupakan gambaran peristiwa kematian-Nya di kayu salib, dimakamkan, dan dari sana tumbuh mekarlah kehidupan baru melalui kebangkitan.
Jalan penderitaan salib membuka ruang baru bagi kehidupan baru pula. Jika biji gandum tidak jatuh ke tanah dan mati, ia tidak akan pernah menghasilkan buah berlimpah bagi kehidupan.
Dengan gambaran ini, Yesus hendak memberi tahu dua hal kepada kita. Pertama, Ia menerangkan cara kematian-Nya sendiri di kayu salib dan buah kebangkitan-Nya. Kedua, Yesus hendak menerangkan proses kematian dan kelahiran baru bagi kita, murid-murid-Nya. Itulah dua hal yang hendak disampaikan Yesus kepada para murid-Nya dan kepada kita.
Kini dengan penuh keyakinan, kita pahami ketaatan dan kematian-Nya di salib adalah hal yang menganugerahkan kita kebebasan dan kehidupan baru dalam Roh Kudus. Salib-Nya membebaskan kita dari belenggu dosa dan maut. Dengannya ditunjukkan pula kepada kita jalan kasih yang sempurna dan kesiapsediaan untuk menyerahkan hidup kita pula dalam pelayanan demi kebaikan sesama.
Kita percaya kematian-Nya di salib membawa berkah dan hidup berlimpah bagi kita. Jika ingin menerima hidup baru yang berlimpah dan memetik buah kematian-Nya pada salib, kita harus, pertama-tama, mengubur hasrat berdosa kita. Kita mati terhadap dosa, kemudia hidup menurut kehendak-Nya seperti biji gandum yang mati untuk menghasilkan buah berlimpah.
Syukur kepada Allah, dalam pembaptisan, manusia lama kita yang diperbudak dosa telah dikuburkan bersama Kristus. Dengan demikian, kita bangkit untuk kehidupan yang baru berkat air baptis yang membersihkan. Proses kematian dari habitus lama ini terus-menerus terjadi sejak saat pembaptisan dan juga dalam kehidupan kita sehari-hari yang terus bertumbuh dalam Roh Kudus. Dengan kita kian menguburkan dalam-dalam cara hidup lama dalam kematian Yesus, kita boleh lahir baru dalam daya kuasa kasih, kebenaran, dan kekudusan dari Allah sendiri.
Inilah paradoks kehidupan iman kita. Kematian membawa kehidupan. Saat kita mati terhadap diri sendiri, kita mati dari sikap penuh pemberontakan karena habitus dosa kita, bahkan penolakan kita terhadap Allah, kita menerima pengampunan dari Allah dan daya kehidupan baru yang mengubah diri kita.
Roh Kudus yang dicurahkan saat pembaptisan memungkinkan kita menjadi manusia bebas untuk mengasihi dan melayani sesama. Kita pun boleh mengikuti Allah dengan setia. Ini semua adalah anugerah dari Allah, yakni anugerah Roh Kudus yang mengubah hidup hingga kita mampu untuk hidup dan melayani dengan sukacita sebagai putri-putra Bapa.
Dalam kehidupan harian, bagaimana kita belajar untuk, secara praktis, mati terhadap diri sendiri hingga Yesus Kristus hidup dalam diri kita dan mengubah kita menjadi kian serupa dengan Dia dalam kekudusan? Caranya, mari matikan dalam diri kita segala hal yang berlawanan terhadap kehendak Allah.
Ia menganugerahkan kepada kita rahmat taat kepada kehendak-Nya. Ia menganugerahkan pula daya kekuatan yang diperlukan untuk menolak segala hal yang berlawanan dengan rencana dan kehendak-Nya bagi kita. Ia menjanjikan buah berlimpah jika kita mengingkari diri sendiri dan memeluk kehendak-Nya.
Konkretnya? Mari kita lihat sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Menurut saya, Ahok adalah fenomena sosok pemimpin yang berani mati terhadap keinginan pribadi demi kepentingan banyak orang. Sepak terjangnya saat masih menjadi wakil gubernur dan sekarang Gubernur DKI Jakarta mengimplementasikan semangat kemartiran itu.
Ia rela mengorbankan kepentingan pribadi untuk mengoptimalkan pelayanan bagi masyarakat dengan segala konsekuensi yang harus ditanggungnya. Itulah iman yang diwujudkan dalam perbuatan nyata. Selamat Paskah 2015!
Romo Aloys Budi Purnomo, imam diosesan dari Keuskupan Agung Semarang
Sumber:http://indonesia.ucanews.com/2015/04/04/renungan-paskah-kematian-yang-menghidupkan/
Langganan:
Postingan (Atom)